Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nostalgia, 9 Permainan Tradisional Tabagsel Yang Membuatmu Rindu Masa Kecil

 



Hari ini hari minggu. Hari minggu merupakan hari yang membahagiakan karena aku dan teman-temanku libur sekolah. Hari minggu itu hari dimana anak-anak se-perkawanan bakalan berkumpul dengan suka ria lalu kemudian bermain. Zaman dulu itu banyak sekali pilihan permainan tradisional yang bisa dilakukan untuk bergembira, mulai dari marsembar, maralomak, marsimbak dan lain sebagainya. Zaman sekarang daganak malah ngumpul untuk bermain game virtual. Mari kita bernostalgia kebelakang saja, tentang permainan apa saja yang dulu pernah kita lakukan.

 Berikut 9 Permainan Tradisional Tabagsel Yang Membuatmu Rimdu Masa Kecil, yang telah berhasil kami rangkum. 


1. Umpyang

Upyang/Umpyang? Kami sendiri belum mengetahui bagaimana ejaan yang paling baik untuk menuliskan nama permainan ini, karena kami mengejanya melalui bunyi yang kami dengar (U-M-P-Y-A-N-G). Permainan ini adalah versi Tabagsel dari "Hompimpa Alaium Gambreng". Umumnya proses ini dilakukan sebagai pembukaan permainan tertentu (alomak, sembar, dl.) untuk menentukan siapa pemain yang berada diposisi pangayak (penjaga). Proses ini dilakukan minimal 3 orang. 

Para pemain harus menyatukan tangan dengan telapak mengarah kebawah, lalu meneriakkan "upyang/umpyang" secara bersamaan seraya mengayunkan tangan lalu menentukan sisi tangannya (telapak atau bagian atas). Peserta yang sisi tangannya "berbeda sendiri dari yang lain" maka ia akan keluar dan mengamankan diri tak dijadikan pangayak. Apabila permainan telah meninggalkan 2 pemain saja, maka permainan akan ditentukan dengan melakukan suten.


2. Marsuten

Mayoritas masyarakat Indonesia mungkin lebih familiar dengan kata "suit" daripada "bersuten" untuk menyebutkan kegiatan ini. Didalam KBBI "bersuten" memiliki makna cara mengundi dengan mengadu jari untuk menentukan siapa yang menang bermain dahulu dan sebagainya. Di Tabagsel penyebutan untuk kegiatan ini adalah "suten". 

Permainan ini dilakukan dengan jari tangan. Tiap jari tangan yang digunakan dalam permainan memiliki statusnya masing-masing, seperti Jari telunjuk sebagai Jolma (Manusia), Ibu jari sebagai Gaja (Gajah) dan Jari kelingking sebagai Porkis (Semut). Permainan ini dilakukan oleh dua orang terakhir yang kalah dalam proses "umpyang/umpyang". Suten adalah pertarungan penentuan untuk memperebutkan posisi terakhir dalam permainan agar tidak menjadi "pangayak' (penjaga) dalam menentukan siapa yang akan jadi "pangayak".


3. Alomak

Permainan alomak pada dasarnya sama dengan permainan petak umpet. Suatu permainan sejenis cari-sembunyi. Permainan alomak ini dimainkan dengan lebih dari 2 orang dan umummya dilakukan diluar ruangan. Permainan diawali dengan "umpyang" dan "suten" untuk menentukan siapa yang jadi "pangayak" (penjaga). Didalam permainan alomak sendiri ada variasi permainan berupa "Roda-roda". Selain itu ada juga kesepakatan antar pemain untuk menentukan predikat "anak bawang" bagi peserta yang usianya masih adik kecil.


4. Marsembar

Umumnya permainan jenis ini digemari oleh anak laki-laki. Permainan ini menurut kami memiliki banyak variasi (Seperti sembar mardongan, sembar suten, sembar patung dll.). Variasi sembar yang paling sering dimainkan adalah "Marsembar mardongan-dongan". 

Untuk melakukan permainan ini dibutuhkan 2 tim (3 orang/tim). Cara bermainnya satu tim yang menjadi "pangayak" (penjaga) dalam permainan bertugas untuk mengejar dan menangkap tim seluruh peserta tim lain. Apabila salah satu peserta tertangkap maka akan ditawan di markas tim "pangayak". Peserta yang tertangkap itu bisa dibebaskan dan kembali lari apabila teman setimnya menyentuh tangannya dan berkata "sembar".



5. Marsiayak Ulu

Serunya menjadi anak alam di huta salah satunya ialah tidak perlu les privat hanya untuk bisa berenang. Guru paling hebat melatih berenang adalah pengalaman tenggelam hehe. Sebenarnya mayoritas orangtua tentu melarang anaknya bermain disungai. Karunia Tuhan menciptakan "bona bulu" nan indah dan asri dialiri sungai yang bersih membuat larangan itu sulit dipatuhi. Alhasil, akibat sering melanggar larangan ini, sepulang dari sungai ke dirumah pasti nangis karena dimarahi. 

Marsiayak ulu merupakan sebuah games bagi anak yang mahir berenang. Cara bermainnya, tentukan seseorang yang menjadi "pangayak" lalu dia yang bertugas mengejarmu di air. Permainan dimulai saat pemain sudah berada di air sementara "Pangayak" didarat. apabila ia ingin mengejarmu yang telah siap di air, "pangayak" mengatakan "'sabur" lalu mulai mengejar dan mencoba menyentuk kepalamu. Kamu harus menghindarinya dengan cara berenang jauh ataupun menyelam didalam air.


6. Marsimbak

Umumnya permainan ini digemari para anak perempuan. Permainan ini mirip seperti permainan bola bekel. Bedanya permainan Marsimbak menggunakan media batu kerikil sebagai alat bermain tanpa menggunakan bola. Permainan ini membutuhkan skill kelincahan tangan dan konsentrasi yang tinggi. Permainan ini menggunakan satu batu khusus untuk dipegang lalu dilempar ke atas lalu mengambil batu yang lain lalu kemudian menangkap batu yang dilempar keatas. Untuk mempermudah dalam bermain, tehnik yang pas dalam pemilihan batu kecil yang akan digunakan sangat mempengaruhi skill dalam permainan


7. Marhapea

Anak-anak cowok di Tabagsel tentu sangat akrab dengan games yang satu ini. Games ini membutuhkan "hapea" (Biji karet) sebagai alatnya. "hapea" siapa yang lebih tahan pecah maka dia yang akan jadi jagoannya. Cara bermainnya dengan mengadu biji karet diatas biji karet yang lain, lalu kemudian di tepuk dengan tangan. 

Biji karet yang pecah akan kalah. Demi menyelenggarakan games ini, anak-anak rela loh jauh-jauh "manjolung" (mengambil) hapea di perkebunan karet yang lumayan jauh. Dan biasanya para pemain memiliki jenis biji karet jagoannya masing-masing. Jadi Hapea ahama jagoanmu? Hapea lutung do? sanga hapea aha?


8. Kuling-Kuling Atca

Pertarungan teka-teki dimulai pada saat kata "Kuling-kuling atca" yang disampaikan seseorang padamu, kamu balas dengan mengatakan "atca". Setelah itu lawanmu akan memberikan sebuah teka-teki yang harus kamu jawab. 

"Kuling-Kuling atca? Rara satapak! Ahamai?" (Kuling-kuling atca, merah setapak? apakah itu?

"Urut ni bodat” (Bokong monyet)

Begitulah salah satu teka-teki Kuling-kuling Acca yang sebenarnya lebih mengarah ke teka-teki komedi. Namun inilah salah satu bentuk kekreatifan cara berpikir yang diasah kebudayaan. Tak heran banyak insan Tabagsel yang "malo margiri" (Pandai bercanda). Permainan ini berlanjut penuh gelak tawa, antar pemain saling bergantian menyampaikan teka-teki yang harus dipecahkan.



Itu dia 9 Permainan Tradisional Tabagsel Yang Membuatmu Rindu Masa Kecil. Sebenarnya sih masih sangat banyak loh jenis permainan tradisional Tabagsel. Untuk kamu yang tahu jenis-jenis permainan Tabagsel yang lainnya, bisa ditulis dikolom komentar yah koum😁



1 komentar untuk "Nostalgia, 9 Permainan Tradisional Tabagsel Yang Membuatmu Rindu Masa Kecil"

  1. era 80an yg kuling² atca yg sering saya dengar adalah "gattung mokmok, ahamai?" 😁

    BalasHapus